Thursday, December 24, 2009

East Java Trip, December 18th - 20th 2009t

A glance of Kya-Kya, Surabaya, East Java, Indonesia

Long weekend beberapa minggu lalu diajak bokap ke Surabaya (awalnya gue kira begitu), eh eh ternyata bukan ke Surabayanya, tapi malah keliling-keliling Jawa Timur! :D Well, walaupun cuma singgah-singgah...hehe

Awalnya sih nolak ikut, dengan alasan mau ngerjain tugas. Tapi oh tapi, dasar mahasiswa pemalas dan vacation-oriented, I changed my mind. Tapi ga nyesel lah ikut, the juice was worth a squeeze :D Rupanya yang bener bukan ke Surabaya, tapi ke Bromo Tengger Semeru. Disana ada acara memperingati 40th wafatnya Soe Hok Gie. Panitia acaranya adalah rekan-rekan dari Mapala UI yang berkoordinasi dengan mapala-mapala Malang. Bokap dateng sekalian reuni ama temen-temen Mapalanya, dan gue dan adik gue diajak. Acaranya antara lain ada pendakian ke Mahameru (kalo ngga salah), yang udah dimulai beberapa hari sebelumnya, trus ada perkemahan persahabatan, dan acara puncaknya semacam hiburan, ngobrol-ngobrol dengan beberapa sahabatnya Gie dan cast & crew filmnya Gie (Riri Riza, Mira Lesmana, Nicholas Saputra dan Lukman Sardi). Intinya Napak Tilas 40th Soe Hok Gie lah. Kirain kita bakal tinggal di kemah selama 3 hari, eh taunya nginep di guest house. zzz -_- Tapi tetep aja sih, di guest house aja dinginnya gila-gilaan (Bandung ga ada apa-apanya..hehehe), apalagi kalo nginep di kemah, cuma bawa jaket satu dan ga bawa sleeping bag..semriwing kali ya...

--------

Kita berangkat dari Jakarta hari Jumat pagi, flight jam 10. Tapi beruntung, pas lagi antri ada mas-mas Lion Air yang nawarin buat ikut flight jam 8. Jadi kita sampai di Bandara Internasional Juanda lebih awal, sekitar jam 10an. Dari situ langsung ke Jembatan Suramadu (well, sayang kan udah jauh-jauh ke Surabaya tapi ngga liat jembatan yang baru ngetop ini..hehe) Jadi kita nyebrang, dan 'sedikit' menjelajahi Madura..

Setelah nyebrang Suramadu bokap memutuskan untuk langsung menuju ke venue acara, tapi singgah-singgah dulu. Pertama lewat Sidoarjo. Anda pasti tau lah kita berhenti sebentar untuk melihat apa di Sidoarjo.

Ya, Lumpur Lapindo. Mungkin Lumpur Lapindo harus dimasukkan ke dalam Museum Rekor Muri sebagai Danau Lumpur pertama buatan manusia di Indonesia. Buat ngeliat kubangan lumpur naas ini kita harus membayar 3000 Rupiah.

Tujuan selanjutnya adalah Malang. Tapi sebelum ke Malang kita lewat Taman Nasional Bromo dulu. Jalan ke sana sungguh berliku, dan gue sempat mual. But the view is awesome, and quite misty.

Langsung, dari Taman Nasional Bromo kita meluncur ke bawah lagi, menuju Malang.

Sampe Malang udah malem, kalo ngga salah sekitar jam 8. Ketemu dan mampir ke tempat temennya bokap. Abis itu cabut lagi ke Hotel Tugu, tempat alumni Mapala nginep. Dari Hotel Tugu inilah starting point menuju Bromo Tengger Semeru.

sepotong kecil kota Malang, difoto dari depan Hotel Tugu

Jalan ke BTS kecil, seharusnya cuma muat buat satu mobil. Kalo papasan sama mobil lain ya terpaksa nyari celah di bahu jalan buat minggir. Tapi alhamdulillah selama perjalanan ngga papasan sama kendaraan lain, cuma sempet berhenti setengah jam gara-gara ada pick-up mogok. Tapi di sebuah tanjakan si Inova cream ngga kuat nanjak, jadi semua penumpang harus turun dan bantu dorong :D Memang, harusnya kendaraan yang dipakai adalah Jeep hard-top, tapi Inova sudah membuktikan kalau dirinya masih mampu bersaing dengan hard-top;p

ini waktu si Inova ga kuat nanjak.

Akhirnya kita sampai di semacam pos pengawas BTS, sekitar jam 12 malem. Kita nginep di guest house di pinggiran danau Ranu Pani. Viewnya bagus, tapi akan lebih bagus lagi kalo warna danaunya ngga cokelat kehijau-hijauan. Udaranya juga four-thumbs up lah, membuat Anda merasa selama ini telah menyia-nyiakan hidup dengan hidup di kota.

Ranu Pani


Ranu Kumbolo



Nice views, eh?
:D


Desa Ranu Pani

Dari kiri ke kanan: Riri Riza, Mira Lesmana, Lukman Sardi, dan Mas Moderator

Ini waktu talkshow. Dari kiri ke kanan: Mira Lesmana, Nicholas Saputra, Lukman Sardi

Jadi begitulah, short trip to East Java. Cukup memuaskan, hanya dengan melihat warna hijau berserakan selama kurang lebih 3 hari. I was hoping we were going to climb a mountain, but unfortunately, climbing one could take up to 18 hours. So it's kinda impossible, since we didn't prepare ourselves, only got a few days, and didn't bring any proper equipment for a mountain-hiking.

Pulang dari BTS kita ngga lewat Malang, tapi lewat Lumajang. Muter-muter dikit, disana kita liat pasar kambing (awalnya sih ke pasarnya mau nyari makan), trus mampir ke tempat peternak kambingnya, trus mampir di salah satu rumah makan, trus makannya sate dan gulai kambing (what are we, some sort of goat-oriented people? LOL) Ternyata rumah makannya merangkap penginapan, dan bapak yang punyanya sangat baik, jadi kita (yang notabene udah 3 hari ngga mandi, paling banter cuci muka ;p) ditawarin mandi. Lumayan deh seger, lagian di Lumajang juga udah mulai panas udaranya.


Pergi ke tempat macam ini membuat saya berpikir kita punya terlalu banyak keindahan di negara ini. Rasanya selama ini seperti telah menyia-nyiakan hidup di kota, sementara banyak udara segar yang masih bisa dihirup. Mungkin enak juga ya kalo tinggal di perkampungan di kaki gunung, hidup dari bercocok tanam atau berternak, ga perlu pusing-pusing nurutin kemauan bos, ga perlu pusing-pusing karena dikejar deadline.

After all, it was a pleasure to visit new place, and I guess I'll come back later :) See you soon, East Java! :)